KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada dosen pembimbimbing yang telah membina kami dan kepada teman-teman yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang kami susun ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai hukum nun mati dan tanwin. Dalam menyusunnya maklah ini masih memiliki banyak kekurangan,sehingga pembaca sangat kami harapkan agar makalah ini lebih sempurna dan bermanfaat bagi pembaca.
Mataram,29 oktober 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan masalah 2
1.3 Tujuan 3
1.4 Manfaat 4
BAB II PEMBAHASAAN
2.1 Pengertian Istihsan 5
2.2 Dasar-dasar istihsan
2.3Kehujjahan istihsan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Al-qur’an adalah kalamullah yang di turunkan kepada nabi muhammad saw melalui malaikat jibril yang merupakan mukjizat terbesar sepanjang sejarah manusia. Ada bagi siapa saja yang membaca al-quar’an sekalipun tidak memahaminya maknanya terhitung sebagai ibadah dan mendapatkan ganjaran pahala yang sangat besar sebagaimana di jelaskan dlam hadis qudsi yang artinya: diriwayatkan oleh abu said, rasullullah saw bersabda “allah swt berfirman siapa-siapa yang di sibukan dari memohon kepadaku karna membaca al-quran, maka aku aku akan berikan dia sebaik-baik ganjaran orang yang bermohon. Kelebihan firman firman allah dari semua perkataan adalah seperti kelebihan allah dari semua mahluk –nya”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Nun mati
2. Berapa macam hukum nun mati
3. Bagaimana cara membaca Nun mati dan tanwin bertasydid
4. Bagaimanakah penguraian tentang gunnah tersbut
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan pengetahuan dan di harapkan bermanfaat bagi pembaca.
1.4 Manfaat
1. Belajar memahami masalah dan mencari solusinya.
2 . Menerapkan ilmu pengetahuan yang di pelajari untuk di pelajari.
3. Membuka pikiran untuk memahami permasalahan di kelas
4. Sebagai latihan sebelum membuat tugas skripsi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nun mati
Nun mati adalah huruf nun yang tidak berbaris seperti (man )dan (ngan). Tanwin adalah baris ganda baik atas seperti( fathatain ), bawah seperti (kasrotain) dan dommah seperti (dommatain).Tanwin di persamakan hukumnya dengan nun mati karena kedua duanya dalam pelafalannya terdengar bunyi yang sama. Sehingga dinyatakan oleh para ulama tajwid sebagai nun mati tambahan,terdengar dalam bunyi pelafalannya tidak terlihat pada tulisan dan selalu terdapat di akhir kata benda .
Contoh: ﻛﺘﺎﺐ ﻜﺗﺎﺏ ﻜﺗﺎﺐ
2.3 Pembagian Hukum nun mati
Secara umum , nun mati( ﻦ)mempunyai empat macam hukum bacaan , yaitu ; Izhar, idhgam, iqlab, dan ikhfa.Namun secara lebih rinci,hukum bacaannya di bagi menjadi lima yakni : izhar kholqi, idhgom bigunnah, idhgam bila gunnah, iqlab ,ikhfa . Untuk mengetahui penjelasan secara kongkrit dapat di uraikan sebagai berikut .
1. Izhar kholqi
Secara bahasa izhar berarti terang atau jelas dan halqi berarti tenggorokan . Sedangkan secara istilah ilmu tajwid, izhar ialah membaca huruf nun mati atau tanwin tanpa suara sengau/dengung (ghunnah) . Bacaan dikatakan Izhar halqi yaitu apabila ada nun mati atau tanwin bertemu pada salah satu huruf halqi yang enam yakni: ﺀ ﻫ ﻉ ﺡ ﻍﺥ Keenam huruf tersebut termasuk dalam katagori huruf halqi karena makhruj-nya atau tempat keluarnya huruf (suara) tenggorokan.
Cara membaca harus dibaca dengan terang dan jelas karena bertemu dengan huruf halqi atau mengeluarkan huruf dan makhroj-nya tanpa dengung.
Sebagai contoh bacaan dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
No Huruf idhar Cth nun mati dlm 1 kata Contoh nun mati dlm 2 kata Contoh pada tanwin
1 ﺀ ﺒﺌﻨﻭﻦ ﻤﻦ ﺁﻤﻦﺍ ﻜﻞ ﺀﺍﻤﻦ
2 ﺡ ﻤﻨﺤﻗﻭﻦ ﻤﻦ ﺤﻴﻢ ﺤﻜﻢ ﺤﻤﻮﺪ ﻢ
3 ﺥ ﻭﺍﻠﻤﻨﻐﻧﻗﻪ ﺨﻴﺮ ﻤﻦ ﺨﺒﻴﺮ ﻋﻠﻴﻢ
4 ﻉ ﺍﻨﻌﻤﺖ ﻤﻦ ﻋﻠﻢ
5 ﻍ ﻓﻤﻨﻐﺿﻭﻥ ﻤﻦﻏﻞ ﻗﻭﻻﻏﻴﺭ
6 ﻫ ﺍﻷﻨﻬﺭ ﻤﻦﻫﺎﺪ ﺨﺭﻑﻫﺎﺭ
2. Idhgam
Secara bahasa idhgam berarti memasukkan atau men-tasydidkan,Sedangkan menurut istilah idhgam adalah membaca dua huruf jadi satu karena huruf yang pertama dimasukkan kepada huruf yang kedua seperti tasydid.
Secara bahasa idhgam adalah memasukkan atau mentasydidkan,sedangkan gunnah berati mendengung. Sedangkan secara istilah idhgam adalah huruf mati (dalam hal ini nun mati dan tanwin) bertemu dengan huruf berbaris (enam huruf) Sehingga kedua huruf menjadi satu huruf bertasydid dan bibir terangkat ketika mengucapkan kedua huruf yang bertemu tersebut menjadi satu. keenam huruf tersebut terkumpul dalam kata : ﻳﺮﻠﻮﻦ
Huruf idhgam bigunnah ada empat yaitu:
1. Mim ( ﻢ )
2. Nun ( ﻦ)
3. Wau (ﻭ )
4. Ya’ ( ﻱ)
Pengecualian
Jika “Nun mati atau tanwin” bertemu dengan keenam huruf idhgam tersebut tetapi ditemukan dalam satu kata, seperti surat dibawah ini,Nun mati atau tanwin”idak di leburkan,di baca dengan jelas ,;
…………di baca bun-ya ,QS. 61:4
…………di baca dun-ya QS. 6.29
…………di baca Qin –waanun QS.13:4
Contoh idhgam bigunnah
Idhgam bi gunnah merupakan sifat huruf “ Nun sukun”, yakni lebur (hilang) suara “n (ﻦ)
huruf –huruf yang sejenis (mutamasilain) atau huruf yang mendekati (mutaqaribain)kalau diucapkan dengan cara memisahkan antara satu dengan yang yang lainnya dan membaca secara terang semua huruf tersebut akan terasa sangat berat dimulut,maka diringankan dengan bacaan idhgam di antara keduanya sehingga dimasukkan bacaan dua huruf dalam satu bacaan atau yang pertama dibaca mati dan yang berikut dibaca berbaris.
Faedah idhgam adalah untuk memudahkan (at-tasshil), hal ini disebabkan karena huruf-huruf yang sejenis (mutamatsilain ) atau huruf yang mendekati ( mutaqaribain ) kalau diucapkan dengan cara memisahkan antara satu dengan yang lainnya dan membaca secara terang , semua huruf tersebut akan terasa sangat berat dimulut ,maka diiringkan dengan bacaan dua huruf dalam satu bacaan baris-berbaris.
Syarat-syarat idhgam menurut imam hafs ada dua yakni (a) hendaklah kedua hurufnya serupa (mutamasilain) dan sejenis (mutajanisain), (b)hendaklah huruf yang pertama mati dan kedua berbaris.Jika huruf tersebut berdekatan (mutqaribain)atau huruf pertama berbaris ,maka boleh di baca idhgam.
Idhgam bighunnah ini juga dinamakan idhgam naqish karena nun mati dan tanwin lebur ke dalam huruf idhgam kecuali yang masih tetap adalah sifatnya yaitu dengung sepanjang dua harakat.
Idhgam terbagi menjadi dua macam ,yaitu idhgam ma’algunnah dan idhgam bila gunnah .untuk penjelasan yang lebih lanjut dari masing-masing pembagian ini dapt diuraikan sebagai berikut;
a) Idhgam bigunnah adalah membaca dua huruf jadi satu seperti yang kedua dengan tasydid bersama dengung Huruf yang dibaca seperti ini apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf ﻱ ,ﻦ ,ﻮ, ﻢ Cara membacanya harus dimasukkan atau di-tsydidkan ke dalam salah satu huruf yang empat itu dengan suara mendengung.
Idhgam bignnah ini juga dinamakan idhgam naqis karena nun mati dan tanwin lebur kedalam empat huruf idhgam kecuali yang masih tetap adalah sifatnya yaitu dengung sepanjang dua harakat.
Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel berikut
No Huruf idhgam biggunah Contoh pada nun mati Contoh padaa tanwin
1 ﻱ ﻤﻦ ﻴﻗﻮﻞ ﻴﺟﻌﻠﻮﻦ ﺒﺮﻖ
2 ﻦ ﻨﻮﺮﻩ ﻤﻦ ﻮﻠﻲ ﻮﻻﻨﺼﻴﺮ ﻤﻦ
3 ﻡ ﻤﺍﻞﷲ ﻤﻦ ﻋﺬﺍﺐ ﻤﻘﻴﻡ
4 ﻭ ﻮﻻ ﻨﺻﻴﺮ ﻮﻠﻲ ﻤﻦ ﻮﻠﻜﻞ ﻮﺟﻬﺔ
Idhgam bigunnah pada contoh-contoh diatas terdapat pada dua kata.Sehingga apabila ada nun mati dan tanwin bertemu dengan salah satu huruf yang empat tersebut diatas dalam satu perkataan (kalimat) maka tidak lagi disebut idhgam bigunnah (dimsukkan atau mentasdidkan ) tetapi harus di baca dengan terang dan jelas dan disebut dengan bacaan izhar wajib atau izhar mutlaq Misalnya : ﺼﻨﻮﺍﻦ, ﻴﻨﻬﺎﻦ .
Bacaan bigunnah secara sempurna (kamal al-idgham) terhadap nun mati dan tanwin secara dengung (gunnah) terjadi pada dua huruf yakni huruf nun dan mim mati, sehingga terdapat empat bentuk, dua dari nun mati dan dua dari tanwin. Demikian pula bentuk pengurangan bacaan idhgam (naqs al-idhgam) dengan bacaan dengung ada empat pula.
b) Idhgam bila gunnah adalah membaca dua huruf jadi satu seperti yang ke dua dengan tasydid dan tidak dibarengi dengan dengung. Bacaan dikatakan idhgam bila ghunnah apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ﻞ atau ﺮ. Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel berikut ini.
NO Huruf idhgam bila gunnah Contoh pada nun mati Contoh pada tanwin
1 ﻞ ﻤﻦﻠﻡ ﻴﻮﻤﻨﺬﻠﺨﺒﻴﺭ
2 ﺭ ﻤﻦﺭﺒﻬﻢ ﺜﻤﺮﺓﺮﺯﻘﺎ
3.IQLAB
Iqlab secara bahasa artinya membalik atau menukar,atau memindahkan sesuatu dari tempatnya yang asli ke tempat lain.Secara istilah ilmu tajwid,Iqlab adalah membalik bunyi nun mati dan tanwin menjadi bunyi mim mati samar dengan tetap menjaga bunyi sangau(gunnah) sepanjang dua harakat /ketukan tatkala bertemu dengan satu huruf iqlab,yaitu huruf ﺐ saja.
Jadi, bacaan dikatakan iqlab yaitu apabila ada nun mati dan pada satu kata atau tanwin (nun yang serupa dengan tanwin) bertemu dengan ﺐ .Cara membacanya adalah huruf nun dan tanwi di balik atau di tukar dengan huruf mim dalam bacaan bukan dalam tulisan dengan suara dengung.
Bentuk bacaan 1qlab ada tiga yakni:( a ) membalik nun mati atau tanwin menjadi mim ketika huruf ba’ bertemu dengan dengan nun mati dalam satu kata,contoh : ﺍﻨﺒﺌﻬﻢ.( b ) menyamarkan bacaan mim pada ba’ apabila dua dalam dua kata , contoh : ﻤﻦﺒﻌﺪ ( C ) membaca dengung disertai dengan menyamarkan( ikhfa’) apa bila terdapat setelah tanwin dan mesti terjadi pada dua kata, contoh : ﺴﻤﻴﻊ ﺒﺼﻴﺭ
Adapun sebabnya ada istilah iqlab ini karena bacaan nun mati dan tanwin akan leibih mudah di ucapkan dengan membalik huruf nun menjadi huruf mim dan menyamarkan ( menyembunyikan) huruf nun pada huruf ﺐ .Adanya kewajibn untuk membalik nun mati dan tanwin menjadi huruf mim karena kesamaan huruf nun mati dan mim dalam bacaan dengung dan kesamaannya dalam semua sifatual huruf dari pada makhroj( tempat keluarnya suara).Membalik (iqlab) pada huruf tersebut lebih mudah dan lebih baik dari pada dibaca terang (izhar) atau idhgam.Misalnya :
No Huruf iQlab Contoh pada nun mati Contoh pada tanwin
1 ﺐ ﺃﻦﺒﻮﺭﻚ ﺍﻦﷲﺴﻤﻴﻊﺒﺼﻴﺭ
4.IKHFA HAQIQI
Ikhfa’ menurut bahasa ialah menutupi sesuatu sehingga terlihat /terdengar menjadi samar. Arti ikhfa’ menurut istilah ilmu tajwid ialah menyembunyikan huruf nun mati atau tanwin dengan samar antara izhar (jelas) dan idgham (memasukkan bunyinya ke dalam huruf yang mengikutinya) tanpa tasydid dengan tetap terdengar ada bunyi sengau sepanjang dua harakat. Dengan kata lain,cara membacanya harus terang (izhar) tetapi disambung dengan huruf yang lain di mukanya dengan mendengung (idhgam).
Hukum bacaan ikhfa’ haqiqi terjadi apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf yang 15 sebagai berikut.
ﺻﻒﺬ ﺍﺜﻨﺎﻜﻡ ﺠﺎ ﺪﺷﺨﺺ ﻗﺪ ﺴﻤﺎ
ﺪﻡ ﻄﻴﺑﺎﺯ ﺪﻓﻰ ﺗﻗﻰ ﺿﻊ ﻆﺎ ﻠﻤﺎ
Huruf ikhfa’ haqiqi ini adalah semua huruf hijayyah kecuali huruf izhar halqi,idgham,iqlab,ikhfa’ haqiqi.
Dari kelima belas huruf ikhfa’ itu terdapat 3 klsifikasi ,yaitu:
 Ikhfa’ A’la adalah bacaan ikhfa’ yang lebih lama dari ghunnahnya. Adapun hurufnya ada 3 yaitu : ﺖ , ﺪ , ﻄ
Contoh : ﻤﻦﺪﻭﻦ , ﻤﻦﻄﻴﺒﺎﺖ
 Ikhfa’ Adna adalah Ikhfa’ yang lebih pendek dari ghunnah,sedang hurufnya adalah : ﻖ dan ﻚ
Contoh : ﻤﻦﻜﺎﻦ
 Ausath ( ﺍﻮﺴﻁ ) adalah pertengahan antara ikhf’ aqrob dan ikhfa’dengan dalam hal kesamaran membacanya. Adapun hurufnya ada satu yaituﻒ .contoh : ﷲﻓﻀﻞﻤﻦ
Disamping itu, terdapat pula ikhfa’ dengan ikhfa’, jadid (baru), yaitu mengucapkan huruf dengan samar-samar atau suara lirih,hampir tidak terdengar,meskipun diucapkan dengan lisan .Huruf –huruf tersebut terdiri dari 8 huruf, diantaranya adalah sebagai berikut.
1.Rha (ﺮ ) contoh : ﺍﻠﻓﺠﺮ
2.Dlad ( ﺪ ) contoh : ﺒﻌﺽ
3.Lam ( ﻞ ) contoh : ﻓﺿﻞ
4.Mim ( ﻢ ) contoh : ﺍﻠﺨﺻﻡ
5.Nun ( ﻦ ) contoh : ﺍﻟﺪﻫﻦ
6.Wau ( ﻭ ) contoh : ﺍﻠﻌﻓﻭ
7.Ha’ ( ﻫ ) contoh : ﻭﺍﺍﺴﺘﻐﻓﺮ
8.Ya’ (ﻱ ) contoh : ﺍﻠﻌﻲ
2.3 Cara membaca Huruf Nun dan Mim Bertasydid
Nun dan Mim bertasydid wajib dibaca dengan cara ghunnah (dengung).
Contoh : ﻓﺈﻤﺂﻤﻦﺃﻋﻄﻰﻮﺍﺘﻘﻰ – ﺇﻦﺍﻟﺬﻴﻦ
Nun dan Mim bertsydid dibaca dengan cara gunnah baik dalam keadaan bersambung maupun dalam keadaan berhenti (waqaf), dan bila terletak di tengah atau di akhir kata.
Ukuran panjang bunyi gunnah tersebut adalah dua harakat (dua ketukan) yaitu seukuran dengan membuka dan menutup jari tangan dengan tempo sedang. Masing masing dari dua huruf Mim dan Nun yang bertasydid dinamakan dengan huruf ghunnah musyaddadah. Dua huruf yang bertasydid ini bisa terdapat pada kata benda,kata kerja,dan huruf.
Perhatikan contoh-contoh yan ada pada kolom di bawah ini:
Contoh isim Contoh fiil Contoh huruf Huruf gunnah
ﻤﻦﺍﻠﺠﻨﺔﻮﺍﻟﻨﺎﺲ ﻟﻗﺪﻤﻦﷲ ﺇﻦﺃﻦﻠﻜﻦ ﻦ
ﻤﺤﻤﺪﺮﺴﻮﻝﷲ ﻫﻤﺖﺒﮫ ﻮﻫﻢ ﺒﻬﻤﺎ ﺜﻢﺍﻠﻳﮫﺘﺭﺠﻌﻮﻦ – ﻔﺎﻤﺎﻤﻦ ﻢ
2.4 Uraian Tentang Ghunnah
Gunnah menurut bahasa adalah bunyi yang keluar dari lubang hidung (khaisyum) . Sedangkan menurut istilah tajwid , ghunnah adalah bunyi dengung yang melekat pada huruf nun dan mim yang terdengar secara indah.
Tempat keluar bunyi dengung adalah khaisyum yaitu lubang – lubang hidung yang bersambung dengan organ dalam langit – langit atas di dalam mulut . Panjang bunyi dengung tersebut adalah dua harakat yang ukuran satu harakat itu adalah selama membuka atau menutup jari tangan. Bila gunnah juga terdapat pada huruf mim yang dibaca samar ( mukhaffafah ) ,yang dibaca idhgam atau bertasydid ,seperti halnya juga pada huruf nun yang dibaca bertasydid dan atau tanwin (bunyi nun dengan tanda ganda ).
Bobot dengung (ghunnah ) terbagi jadi lima tingkatan :
1.Bobot ghunnah secara penuh pada saat mim dan nun bertasydid
2.Bobot ghunnah menjadi lebih ringan lagi dari pada saat mim dan nun dibaca idhgam.
3.Bobot ghunah lebih ringan lagi dari yang dua diatas saat mim dan nun ikhfa.’
4..Bobot ghunnah lebih rigan lagi dari yang diatas saat mim dan nun di baca izhar.
5.Bobot ghunnah paling ringan dari yang tersebut diatas saat mim dan nun berbaris.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesempurnaan bobot ghunnah dalam tingkat diatas terdengar pada mim an nun yang musyadadah,mudghamah danmukhaffah , sedangkan pada yang muzhdara dan mutaharrikah ukuran ghunnah-nya sangat minim.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Nun mati dan tanwin dibagi menjadi empat bagian yaitu : izhar khalqi , idgham bighunnah ,iqlab ,ikhfa’ haqiqi. Dan idhgam dibagi menjadi dua macam yaitu : idhgam bhigunnah dan idhgam bila ghunnah.
3.2 SARAN
Semoga dengan makalah ini bisa bermanfaat, berguna dan bisa menjadi refrensi wawasan pengetahuan bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Pintu Cahaya al-Qur’an, Dasar-Dasar Pegajaran Tajwidul Qur’an,Laboratorium Al-qur’an,institute Agama Islam Negeri (IAIN), Mataram ,2011.
Pintu Cahaya al-Qur’an, Dasar-Dasar Pengajaran Tajwidul Qur’an, Pusat Bahasa Dan Budaya,Institut Agama Islam Negeri( IAIN ), Mataram,2012. http://tatengjaelani.blogspot.com/2013/01/hukum-nun-mati-dan-tanwin.html
Zarkasyi, KH.Imam, Pelajaran Tajwid: Qaklah Bagaiamana Mestinya Membaca al-Qur’an Untuk Pelajaran Permulaan, Trimurti Press, Gontor Ponorogo, 1995.
Soenarto, Ahmad,Pelajaran Tajwid/Praktis dan Lengkap,Bintang Terang,Jakarta,1988.
Mujib Ismail, Abdu, Ulfah Nawawi,Maria, Pedoman Ilmu Tajwid, Karya Abditama, Surabaya, 1994.

Komentar